Sungguh sangat menyedihkan, meskipun di sisi yang lain juga merasakan rasa syukur yang luar biasa. Setelah melalui pengepungan 17 jam dan disusul ucapan selamat yang langsung disampakan oleh beliau Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Susilo Bambang Yudoyono, ternyata....<yang tertembak di Kedu Temanggung hanyalah 'unthul' dari sang "gembong" teroris si noordin m top yang 'licin bagai belut'. Isu besar yang menyatakan pelarian yang berhasil ditembak mati adalah noordin ternyata hanyalah si’unthul’ Boim alis Ibrahim. Entahlah yang sebenarnya terjadi sehingga bisa tercipta opini yang menyesatkan di masyarakat, bahwa teroris yang menyembunyikan diri di rumah seorang mantan guru SD yang sekarang mengajar di sebuah SMP tersebut adalah si noordin. Mungkinkah Densus 88 yang salah informasi karena kurang pengalaman (saya kira tidak karena telah terbukti kesuksesannya selama ini dalam menangani terorisme di Indonesia) ataukah ada oknum petinggi POLRI yang mau cari 'wah' sehingga menyampaikan informasi yang 'biar dapat alem' dari presiden ? Atau mungkinkah presiden sendiri yang 'nggege mongso' atau 'legan golek momongan' dengan reaksinya yang begitu cepat untuk memberi selamat kepada POLRI dan Densus 88 atas terbunuhnya "noordin' ? Moga-moga saja bukan itu yang terjadi, karena terus terang hal itu sangat tidak pantas dilakukan oleh para petinggi negara. Terus terang kejadian ibi sangat memprihatinkan bagi seluruh warga bangsa. Seyogyanyalah opini-opini yang menyesatkan masyarakat lebih bisa dikendalikan(emangnya kuda pakai kendali segala ?!).
Terlepas dari rasa kecewa terhadap 'opini menyesatkan' tadi kita wajib mengucapkan selamat kepada Densus 88 yang tetap mampu menunjukkan eksistensinya. Tidak saja hanya di lingkup Nasional, tetapi bahkan di dunia Internasional. Dengan kesigapan dan kemampuan intelejennya yang mumpuni mereka mampu dalam waktu singkat menangkap dan menewaskan segerombolan pengacau keamanan negara dan perampas hak hidup warga masyarakat memperdulikan siapa sebenarnya si korban dan betapa sedih dan sengsaranya keluarga korban. Terbukti mereka tidak memandang siapa korbanya. Tua, muda, miskin, kaya, laki-laki, perempuan, anak, remaja, beragama Islam, Kristen, Budha atau apapun. Bahkan mereka tega memanfaatkan pemuda-pemuda yang sebenarnya merupakan harapan bangsa untuk menjadi martir bagi ambisi pribadi semata.
Hal yang perlu direnungkan oleh segenap elemen bangsa, bahwa kita perlu lebih bijaksana dalam bersikap dan bertindak. Mengapa kita mau untuk dimanfaatkan oleh orang-orang yang sebenarnya tidak bermoral, yang haus akan ambisi dan dendam. Terlebih menjadi tega untuk menghancurkan bangsa kita sendiri. Yang lebih menyedihkan adalah yang memperalat anak bangsa ini adalah warga negara asing. Tetangga kita sendiri. Malaysia!!! Negara yang selama ini banyak menghina dan merendahkan bangsa dan negara kita. Kalau memang tujuan mereka untuk menghancurkan Amerika dan sekutunya, biarlah mereka sendiri berangkat mem'bom' Amerika dan yang lain. Atau kalau cuma mau buat kacau, biarlah mereka mem'bom' negeri mereka sendiri.
Terlepas dari rasa kecewa terhadap 'opini menyesatkan' tadi kita wajib mengucapkan selamat kepada Densus 88 yang tetap mampu menunjukkan eksistensinya. Tidak saja hanya di lingkup Nasional, tetapi bahkan di dunia Internasional. Dengan kesigapan dan kemampuan intelejennya yang mumpuni mereka mampu dalam waktu singkat menangkap dan menewaskan segerombolan pengacau keamanan negara dan perampas hak hidup warga masyarakat memperdulikan siapa sebenarnya si korban dan betapa sedih dan sengsaranya keluarga korban. Terbukti mereka tidak memandang siapa korbanya. Tua, muda, miskin, kaya, laki-laki, perempuan, anak, remaja, beragama Islam, Kristen, Budha atau apapun. Bahkan mereka tega memanfaatkan pemuda-pemuda yang sebenarnya merupakan harapan bangsa untuk menjadi martir bagi ambisi pribadi semata.
Hal yang perlu direnungkan oleh segenap elemen bangsa, bahwa kita perlu lebih bijaksana dalam bersikap dan bertindak. Mengapa kita mau untuk dimanfaatkan oleh orang-orang yang sebenarnya tidak bermoral, yang haus akan ambisi dan dendam. Terlebih menjadi tega untuk menghancurkan bangsa kita sendiri. Yang lebih menyedihkan adalah yang memperalat anak bangsa ini adalah warga negara asing. Tetangga kita sendiri. Malaysia!!! Negara yang selama ini banyak menghina dan merendahkan bangsa dan negara kita. Kalau memang tujuan mereka untuk menghancurkan Amerika dan sekutunya, biarlah mereka sendiri berangkat mem'bom' Amerika dan yang lain. Atau kalau cuma mau buat kacau, biarlah mereka mem'bom' negeri mereka sendiri.
silahkan tulis sebuah komentar!
gubhug reyot